Imamat 3

Merayakan Damai

16 Mei 2023
GI Wirawaty Yaputri

Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah merusak hubungan manusia dengan Allah, sehingga diperlukan upacara kurban untuk menebus dosa agar bisa tercapai shalom atau relasi damai antara manusia dengan Allah. Perlu diingat bahwa upacara kurban pada zaman Perjanjian Lama merupakan lambang bagi pengorbanan Yesus Kristus yang merupakan Anak Domba yang tidak bercacat dan tidak bernoda. Relasi yang dipulihkan dengan Allah dan sesama adalah sesuatu yang patut disyukuri dan dirayakan.

Kurban keselamatan adalah kurban untuk mempererat hubungan persahabatan dan perdamaian antara TUHAN dan umat-Nya. Kurban ini dapat berupa hewan (lembu, kambing, domba) jantan atau betina, yang tanpa cacat cela. Kurban yang diberikan harus yang terbaik. Setelah dipersembahkan kepada TUHAN, kurban keselamatan akan dinikmati sebagai jamuan kebersamaan dengan umat yang lain. Bagian lemak--yaitu bagian terbaik--harus dibakar dan dipersembahkan kepada TUHAN sebagai persembahan dengan aroma yang menyenangkan TUHAN (3:3,4,9,10,14-17). Walaupun lemak adalah bagian paling enak dari hewan-hewan di atas, semuanya harus dipersembahkan kepada Allah. Hal ini mengajar kita untuk mempersembahkan yang terbaik disertai ketaatan dan penyangkalan diri. Bayangkan bahwa saat lemak hewan dibakar, mungkin kita ingin menikmatinya. Lebih-lebih, bagian ekor itu sangat lezat (3:9). Kita menahan diri karena kita tahu bahwa bagian terbaik adalah milik TUHAN. Kita diingatkan bahwa Allah layak dan seharusnya mendapat yang terbaik dari persembahan kita.

Hal yang luar biasa dalam kurban keselamatan adalah bahwa umat yang makan jamuan kebersamaan menikmati jamuan bersama dengan Allah yang menerima kurban yang sedang dibakar. Terjadilah persekutuan yang indah antara manusia dengan Allah melalui jamuan kebersamaan. Luar biasa indahnya! Allah yang Mencipta, yang Mulia, bersekutu dalam jamuan dengan manusia yang lemah dan penuh dosa. Hal ini merupakan anugerah yang besarnya tidak terkira. Sebagai manusia, sering kali kita tidak mau makan semeja dengan orang-orang yang kita anggap sebagai kelas bawah atau lebih rendah derajatnya daripada kita. Namun, Allah yang kemuliaan-Nya tidak terkira, Pemilik alam semesta, menikmati jamuan kebersamaan dengan manusia. Betapa indah dan berharga shalom atau damai itu. Itulah sebabnya, Allah yang Maha Pengasih mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi kurban Keselamatan bagi kita. Sudahkah Anda mensyukuri karya penebusan Kristus bagi diri Anda? Apakah Anda semakin mengasihi Kristus dan Anda selalu memberi yang terbaik bagi Dia?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design